Selasa, 26 Januari 2016
Jumat, 08 Januari 2016
Kamis, 07 Januari 2016
INSTRUMENTASI TANAH
INSTRUMENTASI
TANAH
v Pengertian
Ø Instrumentasi
Instrumentasi adalah
adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan
pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Secara
umum instrumentasi mempunyai 3 fungsi utama yaitu :
·
Sebagai alat pengukuran
Instrumentasi
sebagai alat
pengukuran meliputi instrumentasi survey/ statistik, instrumentasi pengukuran
suhu, dll.
·
Sebagai alat analisis
Instrumentasi sebagai
alat analisis banyak dijumpai di bidang kimia dan kedokteran.
·
Sebagai alat kendali.
Instrumentasi sebagai alat
kendali banyak ditemukan dalam bidang elektronika, industri dan pabrik-pabrik.
Ø Tanah
Tanah
adalah kumpulan tubuh alam yang menduduki sebagian besar daratan planet bumi,
yang mampu menumbuhkan tanaman dan sebagai tempat mahluk hidup lainnya dalam
melangsungkan kehidupannya. Tanah mempunyai sifat yang mudah dipengaruhi oleh
iklim, serta jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam jangka waktu
tertentu.
Menurut pandangan dan pengertian yang diberikan oleh
para ahli tanah adalah sebagai berikut :
·
Tanah adalah bentukan alam, seperti
tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia, yang mempunyai sifat tersendiri dan
mencerminkan hasil pengaruh berbagai faktor yang membentuknya di alam.
·
Tanah adalah sarana produksi tanaman
yang mampu menghasilkan berbagai tanaman.
Berikut beberapa karakteristi tanah yang sehat :
-
Fisik : Tanahnya gembur, mudah diolah, tidak
berbatu, dan tidak keras
-
Kimia
: Kaya akan unsur hara (N,P,K,Ca,Mg), pH netral (5,5-6,0)
-
Biologi : Banyak mengandung mikroba yang
bermanfaat. Seperti Mikoriza,
aspergillus sp.
v Dasar hukum
· Undang-Undang
(UU) Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Lingkungan
· PermenLH
nomor 33
Tahun 2009 tentang Tata Cara
Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
· Peraturan
Pemerintah nomor 66 tahun 2014 Pasal 19
:
1) Standar
Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media tanah sebagaimana dimaksud dalam
pasa 8 ayat (1) huruf c terdiri atas unsur :
a. Fisik
;
b. Kimia
;
c. Biologi
; dan
d.
Radioaktif alam.
2) Standar
baku mutu pada unsur fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berupa
kadar maksimum yang diperbolehkan paling sedikit bagi :
a. Suhu
;
b. Kelembaban
;
c. Derajat
keasaman (pH) ; dan
d.
Porositas
3)
Standar baku mutu pada unsur kimia
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa kadar maksimum yang
diperbolehkan paling sedikit bagi :
a. Timah
hitam (Pb);
b. Arsenink
(As);
c. Cadmium
(Cd);
d. Tembaga
(Cu);
e. Krom
(Cr);
f. Merkuri
(Hg);
g.
Senyawa organo fosfat ;
h.
Karbamat ; dan
i.
Benzene.
4) Standar
baku mutu pada unsur biologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c berupa
kadar maksimum yang diperbolehkan paling sedikit bagi :
a. Jamur
;
b. Bakteri
pathogen ;
c. Parasit
; dan
d.
Virus
v Alat Ukur Parameter Tanah
a. Parameter
Fisik
1. Soil
Thermometer
Fungsi :
Untuk
mengukur suhu pada tanah berumput maupun tanah gundul
Cara Kerja
:
- Buka tutup
tabung besi.
- Tarik tabung
gelas yang terikat pada rantai dengan hati-hati.
- Pegang ujung
gelas yang tertarik pada rantai.
- Baca termometer
sampai persepuluhan dengan cepat dan cermat.
- Waktu membaca
usahakan membelakangi matahari, hal ini untuk menghindari
pengaruh sinar matahari pada ketelitian pembacaan.
-
Kembalikan termometer ke tempat semula
dengan hati-hati.
2.
Moisture
Probe
Fungsi :
Untuk mengukur
kelembaban tanah.
Cara
Kerja :
- Moisture probe dimasukkan
dalam tanah yang akan diukur kelembabannya.
- dihubungkan
dengan generator sinyal.
-
Amati frekuensi gelombang keluaran
generator sinyal yang akan berubah sesuai dengan kelembaban tanah dan amati
pula persentase kelembaban di dalam tanah.
3. Soil Tester
Fungsi :
Untuk
mengukur pH dan kelembaban tanah.
Cara kerja:
-
Pada bagian runcing dari soil tester
ditancapkan ke tanah hingga batas yang dianjurkan.
-
Setelah ditancapkan, sekitar 3 menit
kemudian jarum skala yang terletak bagian atas alat ini akan bergerak.
-
Angka yang ditunjukkan jarum tersebut merupakan pH dari tanah.
4. Penetrometer
Fungsi
:
Untuk
menguji kepadatan tanah.
Cara
kerjanya:
-
Penetrometer dimasukkan ke dalam lapisan
tanah pada kedalaman tertentu (kedalaman sampai +/- 5 meter)
-
Amati hasil kadar kelembaban tanah yang
diperoleh, yang dapat dikonversi kepada nilai kekuatan tanah.
v
ara Menanggulangi Pencemaran Tanah
Limbah-limbah
yang ada, seperti limbah domestik, limbah produksi, maupun limbah pertanian
harus ditanggulangi agar tidak mencemari tanah. Di bawah ini ada beberapa cara
untuk menangani tanah yang sudah tercemar, diantaranya dengan cara remediasi
dan bioremediasi.
1. Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk
membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah,
yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih
murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi
penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah
di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah
tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke
bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini
jauh lebih mahal dan rumit.
Sebelum melakukan remediasi, hal
yang perlu diketahui, yaitu:
1. Jenis pencemar (organik atau
anorganik). Terdegradasi/tidak, berbahaya/tidak.
2. Berapa banyak zat pencemar yang
telah mencemari tanah tersebut.
3. Perbandingan karbon (C), nitrogen
(N), dan fosfor (P).
4. Jenis tanah
5. Kondisi tanah (basah, kering).
6.
Telah
berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut.
Bioremediasi adalah strategi atau
proses detoksifikasi (menurunkan tingkat racun) dalam tanah atau lingkungan lainnya
dengan menggunakan mikroorganisme, tanaman, atau enzim mikroba atau enzim
tanaman. Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar
menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Konsep bioremediasi termasuk:
a. Biodegradasi, yaitu transformasi
atau detoksifikasi kontaminan oleh organisme. Transformasinya bisa sebagian
atau semunya.
b. Mineralisasi, yaitu konversi secara
lengkap suatu kontaminan organik menjadi penyusun anorganiknya oleh spesies mikroorganisme
atau konsorsium (kelompok) mikroorganisme.
c.
Kometabolisme,
yaitu transformasi suatu kontaminan tanpa penyediaan karbon atau energi untuk
mikoroorganisme degradasi.
Teknik
dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi diantaranya :
a. Stimulasi aktivitas mikroorganisme
asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrient, pengaturan kondisi
redoks, optimasi pH, dan sebagainya.
b. Inokulasi (penanaman) mikroorganisme
di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang memiliki kemampuan
biotransformasi khusus.
c.
Penggunaan
tanaman untuk menghilangkan atau mengubah pencemar.
Sejumlah
strategi bioremediasi dapat memperbaiki kualitas tanah dan lingkungan. Pada
kontaminan tertentu, satu atau lebih strategi berikut ini mungkin diperlukan
untuk keberhasilan bioremediasi.
a. Bioremediasi pasif atau intrinsik
adalah bioremediasi alami terhadap suatu lokasi yang terkontaminasi dengan
menggunakan mikroorganisme asli (indegenous).
b.
Biostimulasi
adalah penambahan hara, seperti nitrogen dan fosfor untuk menstimulasi
mikroorganisme indigenous dalam tanah.
c. Bioventing adalah suatu bentuk
biostimulasi dimana stimulan dalam bentuk gas, seperti oksigen dan metana
ditambahkan ke dalam tanah untuk menstimulasi aktivitas mikroba.
d.
Bioaugmentasi
adalah inokulasi suatu lokasi terkontaminasi dengan mikroorganisme untuk
memfasilitasi biodegradasi
e.
Landfarming adalah aplikasi atau pencampuran
kontaminan atau limbah ke dalam permukiman tanah yang tidak terkontaminasi.
f.
Pengkomposan
adalah penggunaan mekroorganisme thermifilik aerobik pada timbunan tanah untuk
mendegradasi kontaminan.
g. Fitoremediasi adalah penggunaan
tanaman untuk menyingkirkan, menyerap atau mengubah konyaminan, serta membantu
membersihkan bermacam-macam pencemaran yang mengandung logam-logam, pestisida,
zat-zat peledak, dan minyak.
DAFTAR
PUSTAKA
http://sumbawabaratnews.com
Langganan:
Postingan (Atom)